Sabtu, 07 Februari 2009

Red Cliff Part 4

Taktik Menyiksa Diri

Kehilangan amunisi yang demikian banyaknya mau tidak mau membuat Cao Cao semakin waspada akan lawannya. Ia memutuskan untuk mengirim mata-mata ke markas pasukan Wu. Ia memerintahkan kedua sepupu Cai Mao untuk pergi ke Wu mencari informasi. Kedua orang tersebut tiba di markas Wu. Mereka disambut langsung oleh Zhou Yu yang terlihat begitu bahagia melihat kedatangan mereka. Mereka dijamu oleh perayaan besar di Wu dan diijinkan tinggal di markas Wu. Pada malam harinya, Zhou Yu kedatangan seorang jenderal seniornya, Huang Gai, untuk melakukan diskusi rahasia.

Keesokan harinya Zhou Yu mengumpulkan seluruh stafnya, baik sipil maupun militer, untuk menegaskan perlawanan mereka terhadap Cao Cao. Zhou Yu memerintahkan mereka untuk bersiap-siap perang dengan Cao Cao selama tiga bulan. Ketika hampir selesai melakukan instruksi, Jenderal Huang Gai menginterupsinya.
“Tiga bulan? Apakah gunanya meskipun kita dapat bertahan selama tigapuluh tahun? Jika kita tidak dapat menang dalam waktu sebulan, lebih baik kita menyerah!”
“Bagaimana anda dapat berbicara seperti itu di hadapan prajurit-prajurit Wu?”
Zhou Yu berteriak. “Misi kita adalah mengalahkan Cao Cao.”

Tetapi walaupun begitu Huang Gai tetap memprotes Zhou Yu. Kesabaran Zhou Yu habis, ia memerintahkan algojo untuk memenggal Huang Gai karena telah melawan kebijakan dirinya. Kontan para pejabat lainnya maju ke hadapan Zhou Yu memohon pengampunan diri Huang Gai. Mereka menganggap Huang Gai adalah jenderal tua yang telah mengabdi kepada Wu dari awal. Kemarahan Zhou Yu sedikit mereda, ia akhirnya hanya memerintahkan agar Huang Gai dihukum cambuk sebanyak limapuluh kali. Huang Gai pun dihukum cambuk dengan kerasnya hingga nyaris pingsan.

Lu Shu yang melihat ini, datang menghampiri Zhuge Liang. Dia bertanya mengapa dirinya tidak ikut membela Huang Gai dengan kapasitasnya sebagai penasihat tamu.
“mengapa saya harus ikut campur tangan dengan taktik Zhou Yu? Dia sudah melihat taktik Cao Cao yang mengirimkan dua sepupu Cai Mao kemari. Sekarang dia berencana untuk membuat kedua orang itu melaporkan penghukuman yang diterima Huang Gai kepada Cao Cao sehingga Huang Gai dapat berpura-pura membelot ke Cao Cao dan melakukan serangan api. Bukankah itu sudah jelas?”

Lu Shu tidak mengerti dengan perkataan Zhuge Liang. Ia baru mengerti ketika Zhou Yu mengatakan kepada dirinya bahwa penghukuman Huang Gai adalah kesepakatan rahasia antara dirinya dengan Huang Gai. Lu Shu semakin mengagumi kepintaran Zhuge Liang yang bisa membaca taktik rahasia Zhou Yu.

Beberapa hari kemudian, Cao Cao menerima seorang tamu yang mengaku sebagai teman dekat Jenderal Huang Gai. Tamu tersebut menyerahkan surat dari Huang Gai yang isinya menyatakan ketidakpuasan dirinya atas perlakuan kasar Zhou Yu dan ia memutuskan untuk bergabung dengan Cao Cao. Huang juga berjanji untuk membawa kapal-kapal perang yang berada di bawah komandonya beserta logistik kepada Cao Cao. Cao mencurigai ada permainan di balik semua itu.
“Jika Jenderal Huang ingin membelot, kenapa dia tidak menentukan waktu?” Cao bertanya kepada tamu tersebut.
“Bagaimana dia dapat menentukan waktu sebelumnya ketika ia merencanakan untuk beraksi diam-diam?” jawab tamu tersebut.

Tidak lama kemudian datang sebuah surat dari dua sepupu Cai Mao yang mengkonfirmasikan penghukuman atas diri Jenderal Huang Gai. Cao belum sepenuhnya yakin, ia membutuhkan orang untuk pergi ke daerah selatan sekali lagi untuk mengetahui hal yang sebenarnya. Saat itu, Jiang Gan menawarkan jasanya lagi.
“Dulu saya gagal. Sekarang saya ingin membayar kegagalan tersebut walupun harus mengorbankan nyawa saya untuk dapat menemukan hal yang sebenarnya terjadi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar