Minggu, 17 Juni 2012

PENGAKUAN IMAN NICEA (325 M)


Aku percaya akan satu Elohim, Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan.

Dan akan Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang Tunggal, Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Allah dari Allah, terang dari terang. Allah benar dari Allah benar. Ia dilahirkan, bukan dijadikan, sehakekat dengan Bapa, segala sesuatu dijadikan olehnya.Ia turun dari sorga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari perawan Maria dan menjadi manusia.Ia pun disalibkan untuk kita waktu Pontius Pilatus, Ia wafat kesengsaraan dan dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit, menurut Kitab Suci. Ia naik ke sorga, duduk di sisi kanan Bapa. Ia akan kembali dengan mulia, mengadili orang yang hidup dan yang mati; Kerajaan-Nya takkan berakhir.

Aku percaya akan Roh Kudus, Tuhan yang menghidupkan; yang berasal dari Bapa dan Putra, yang serta Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi. Aku percaya akan Gereja yang satu, kudus, universal dan apostolik. Aku mengakui satu pembaptisan akan penghapusan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di dunia yang akan datang. Amin.”

English Version :

We believe in one God the Father Almighty, Maker of heaven and earth, and of all things visible and invisible.


And in one Lord Jesus Christ, the only-begotten Son of God, begotten of the Father before all worlds, God of God, Light of Light, Very God of Very God, begotten, not made, being of one substance with the Father by whom all things were made; who for us men, and for our salvation, came down from heaven, and was incarnate by the Holy Spirit of the Virgin Mary, and was made man, and was crucified also for us under Pontius Pilate. He suffered and was buried, and the third day he rose again according to the Scriptures, and ascended into heaven, and sitteth on the right hand of the Father. And he shall come again with glory to judge both the quick and the dead, whose kingdom shall have no end.


And we believe in the Holy Spirit, the Lord and Giver of Life, who proceedeth from the Father and the Son who with the Father and the Son together is worshipped and glorified, who spoke by the prophets. And we believe one holy catholic and apostolic Church. We acknowledge one baptism for the remission of sins. And we look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come. Amen.

Minggu, 03 Juni 2012

Menjawab Tuduhan (Bagian Empat)


Beberapa tahun terakhir ini, sangat banyak sekali buku-buku yang mengkritisi, bahkan menyerang, iman Kristen. Salah satunya adalah tentang kehidupan Yesus. Topik yang dituangkan dalam buku-buku tersebut sangat beragam, mulai dari apakah Yesus pernah mengunjungi India dan belajar tentang konsep Hinduisme atau Buddhisme? apakah Yesus seorang mistikus atau bahkan gnostik? Apakah Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan memiliki anak? apakah Yesus berpura-pura mati di kayu salib dan pergi melarikan diri ke Mesir?  Dan apakah Yesus benar-benar hidup dalam suatu masa?

Dari buku-buku tersebut, yang paling mengguncangkan adalah tentu saja novel fiksi karya Dan Brown, Da Vinci Code. Novel ini mencetak penjualan tertinggi di berbagai negara dan mencapai puncaknya ketika Holywood memfilmkan novel tersebut dengan aktor kawakan Tom Hanks. Dan Brown tidak saja mendadak kaya akibat royalti dari novel dan film Da Vinci Code, ia pun menjadi selebritis baru dunia.

Walaupun novel ini masuk dalam kategori fiksi, tetap saja banyak orang yang percaya dongeng Dan Brown tentang kisah hidup Yesus. Ironisnya, banyak orang-orang Kristen yang membaca novel ini menjadi terguncang imannya. Khusus di Indonesia, saya melihat hanya beberapa saja penerbit buku-buku rohani Kristen yang menerbitkan buku-buku sanggahan terhadap novel Dan Brown, dan buku-buku lainnya yang menyerang iman Kristen. Para pendeta di gereja pun jarang membahas tentang buku-buku tersebut.

Tulisan saya kali ini tidak akan membahas seluruh topik yang populer di masa sekarang seperti yang saya sebutkan di atas (kalau memang Tuhan mengijinkan, saya akan mencoba untuk membahasnya di lain kesempatan). Saya akan membahas salah satu topik mengenai keotentikan historitas Yesus. Saya mencoba untuk menuliskan apa yang dikatakan oleh para lawan dari kekristenan dan para Bapa-bapa gereja sebelum masa Konsili Nicea.

Tuduhan : “Yesus mendapat tempat dalam sejarah hanya di Perjanjian Baru dan sama sekali diabaikan oleh banyak sejarawan pada zamanNya, salah satu era yang dinilai paling lengkap tercatat dalam sejarah” ~Acharya S., The Christ Conspiracy, hal. 100

Jawab :

EJEKAN DARI PARA LAWAN KEKRISTENAN

Bagi orang Kristen, Yesus lebih dari sekedar manusia biasa. Ia adalah Tuhan yang sesungguhnya. Tetapi pada masaNya, Yesus hanyalah seorang tukang kayu Yahudi yang tinggal di Nazaret di tanah Palestina, wilayah jajahan kekaisaran Romawi yang jauh dan kumuh. Ia bukan seorang politikus hebat, Ia hanyalah seorang pengkhotbah keliling yang pelayanannya dihabiskan sebagian besar di pesisir pantai Galilea dan hanya sekali-kali pergi ke Yerusalem bersama para muridNya. Saya tidak bermaksud mengejek Yesus. Saya mencintai Yesus. Saya mengakui dengan ketulusan hati bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat. Saya hanya ingin menempatkan bagaimana posisi Yesus dalam bingkai sejarah pada masaNya.

Hal yang lain adalah, bahwa para sejarawan pada masa Yesus berasal dari latar belakang kalangan elit. Biasanya mereka adalah anak pejabat kekaisaran Romawi dan mengenyam pendidikan yang terbaik. Para sejarawan tersebut menganggap remeh dan rendah agama-agama dunia Timur. Konteks bahasan mereka terpusat hanya pada kegemilangan kekaisaran Romawi di masa lalu. Bagi mereka, Yesus hanyalah seorang sofis (filsuf jalanan) yang kehidupannya berakhir tragis di salib. Ya, hanya sebatas itulah pandangan mereka tentang Yesus dan tentu saja tidak akan menarik minat mereka untuk menuliskan kisah Yesus dalam tulisan-tulisan mereka.

Tetapi walaupun begitu, sungguh luar biasa bahwa kita masih bisa menemukan pernyataan mengenai Yesus dari para penulis non – Kristen.

A.     FLAVIUS JOSEPHUS
Nama aslinya adalah Joseph bin Matthias. Ia adalah sejarawan Yahudi kenamaan yang berasal dari keluarga imam. Di tahun 93 M, ia menulis buku sejarah yang monumental, Antiquitates Judaicae atau Jewish Antiquities. Sebuah risalah sejarah yang terdiri dari 20 buku yang melukiskan sejarah bangsa Yahudi, mulai dari penciptaan hingga pecahnya pemberontakan tahun 66-70 M yang diakhiri dengan dihancurkannya Yerusalem oleh pasukan Romawi.

Pernyataan tentang Yesus ada dalam risalah karya Josephus. Dalam buku ke-18 pada bagian Testimonium Flavianum tentang Yesus (Antt. 18, 63-64) berbunyi :

Pada masa inilah muncul Yesus, seorang yang bijaksana, kalau boleh dia disebut manusia. Karena dia adalah seorang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang menakjubkan dan seorang guru bagi mereka yang menerima kebenaran yang menyenangkan, dan dia telah memikat banyak orang Yahudi dan orang Yunani. Dia ini adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, atas desakan orang-orang penting di antara kita, telah menghukumnya di kayu salib, mereka yang sejak semula mengasihinya tidak berhenti [mengasihinya] karena pada hari ketiga dia telah menampakkan diri kepada mereka dalam keadaan hidup kembali. Para nabi Allah telah menubuatkan hal ini dan berbicara tentang aneka hal ajaib tentang dia. Dan klan Kristen, demikian disebut menurut [nama]nya, masih bertahan sampai hari ini.”

Seperti biasa selalu ada orang-orang skeptis yang berusaha untuk menyerang Yesus. Pernyataan Josephus tentang Yesus tersebut juga dicurigai telah ditambahi oleh para penerjemah Kristen. Walaupun begitu mayoritas para ahli sejarah literatur kuno sepakat bahwa risalah monumental Josephus ini adalah benar adanya.


B.     LUCIANUS DARI SAMOSATA
Ia adalah pujangga satir Yunani yang wafat pada tahun 180 M di Athena. Dalam salah satu tulisannya yang berjudul De Morte Peregrini atau Kematian Peregrinus, Lucianus mencerca umat Kristen saat itu karena pemujaan mereka terhadap Yesus, “yang masih mereka sembah, orang yang disalibkan di Palestina karena memperkenalkan kultus baru ini kepada dunia.” (Lucian, The Passing Peregrinus; dikutip dalam Reinventing Jesus; J. Ed Komoszewski, M. James Sawyer, Daniel B. Wallace; Kregel Publications, Grand Rapids, 2006, hal.  240-241)


C.     CELSUS
Ia adalah filsuf Romawi yang pada tahun 170 M menulis risalah yang mencemooh orang Kristen yang menyembah seorang manusia sebagai Elohim :

“... mereka menyembah seorang manusia yang baru muncul belakangan ini. Mereka menganggap penyembahan kepada Elohim yang Agung konsisten dengan penyembahan kepada hambaNya sebagai Elohim. Penyembahan terhadap Yesus ini lebih parah lagi, karena mereka tidak mau mendengar pembicaraan apapun tentang Elohim, Bapa dari semua orang, kecuali bila Yesus diikutsertakan.” (Celsus, On The True Doctine : A Discourse Against The Christians; dikutip dalam Reinventing Jesus, hal. 241)



D.     PLINY
Ia adalah Gubernur Bitinia (saat ini masuk dalam wilayah Turki) dari tahun 111 sampai 113 M. Pliny tidak menyukai pengaruh Kekristenan yang mempengaruhi bisnis di kuil-kuil agama kafir. Sekitar tahun 112 M, Pliny secara cerdik menulis surat kepada kaisar Trayanus. Ia menulis tentang kehidupan sekte Kristen, “... bertemu secara teratur menjelang fajar pada hari yang ditetapkan untuk mendaraskan ayat-ayat secara bergantian guna menghormati Kristus seolah-olah Dia adalah seorang dewa.” (Pliny, Letters and Panegyricus; dikutip dalam Reinventing Jesus, hal. 243)


E.     MARA BAR SARAPION
Dia adalah seorang filsuf Stoa dari Syria yang menulis surat untuk anaknya Sarapion yang tengah berada dalam penjara Romawi. Dia menasihati anaknya bahwa kebijaksanaan mungkin akan dimusuhi oleh dunia yang penuh dengan kekerasan, namun kebijaksanan itu sendiri abadi. Dia mengilustrasikannya dengan menggambarkan kehidupan Socrates, Phytagoras, dan Yesus – kendati dia tidak menyebut nama-Nya secara eksplisit. Demikian teks selengkapnya:

“Apakah baiknya orang-orang Athena membunuh Socrates, karena perbuatan mereka dibalas dengan kelaparan dan wabah? Apakah faedahnya orang-orang Samian membakar Phytagoras, karena akhirnya negeri mereka seluruhnya terkubur di bawah pasir pada saat itu? Dan apakah manfaatnya orang-orang Yahudi membunuh raja mereka yang bijaksana, karena kerajaan mereka akhirnya direbut dari mereka dari saat itu? Tuhan dengan adil telah membalaskan ketiga orang bijaksana ini. Orang-orang Athena mati oleh kelaparan, orang-orang Samian ditenggelamkan ke laut, dan orang-orang Yahudi disembelih dan dihalau dari kerajaannya, sehingga mereka hidup terpencar dimana-mana. Socrates tidak mati, berterimakasihlah pada Plato; demikian pula Phytagoras, karena patung Hera. Demikian juga sang raja bijasana tidak [mati], karena hukum baru yang ia berikan.”

Mara Bar Serapion yang menulis surat paling awal setelah kehancuran Yerusalem dan kemudian orang-orang Yahudi terpencar (terdiaspora) ke pelbagai tempat, melihat Yesus sebagai seorang raja yang bijaksana. Kemungkinan besar dia mengetahui bahwa saat Yesus disalibkan Pilatus menuliskan keterangan di salib-Nya “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi” (INRI), yang tertulis dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani (Yoh 19:19-20). Demikian pula dia mengenal hukum baru yang dibawa Yesus, bukanlah hukum Taurat, melainkan hukum kasih yang mungkin diketahuinya dari para pengikut Kristus. Tetapi Mara sendiri adalah seorang filsuf kafir.      


F.      CORNELIUS TACITUS
Tacitus adalah seorang sejarawan Romawi yang lahir sekitar 52 – 54 M dan meninggal sekitar 120 M. Pada tahun 112 / 113 M dia menjadi pro konsul / gubernur di Asia. Dia menulis buku Annals yang berisi sejarah kekaisaran Romawi periode 14 M – 68 M. Dalam bukunya Annals volume XV, tentang Kaisar Nero yang telah mengkambinghitamkan orang Kristen sebagai penyebab terbakarnya kota Roma, ia menulis dalam Annals 15.44.2-3 sebagai berikut :

“… Nero dari keaiban oleh karena dituduh telah sengaja menimbulkan kebakaran besar di Roma. Jadi untuk menghentikan desas-desus itu dia mengalihkan tuduhan dengan memfitnah dan menghukum dengan siksaan paling keji terhadap orang-orang yang disebut Kristen, yang dibenci karena kejahatannya, Kristus, dari mana nama ini berasal, yang menderita hukuman yang ekstrem (Dieksekusi) dalam pemerintahan Tiberius, di tangan prokurator kita, Pontius Pilatus, dan sebuah ketidakmasukakalan yang banyak mencelakakan, karena ketika dicek pada waktu itu, meletus lagi tidak hanya di Yudea, sumber pertama kejahatan ini, tetapi bahkan di Roma, dimana segala kengerian dan kebencian dari setiap bagian dunia mendapatkan pusatnya dan menjadi popular.”

Demikian laporan Tacitus, sejarawan Romawi, yang menuturkan situasi pengikut Kristus di kota Roma. Tentang Kristus, Tacitus menyebutkan bahwa dia telah menderita hukuman yang ekstrem pada masa pemerintahan Pontius Pilatus. Tidak disebutkan secara eksplisit cara eksekusinya, namun hukuman salib merupakan cara eksekusi yang lazim pada masa itu bagi pelaku tindakan kriminal dan pemberontakan. Paulus dipenggal kepalanya di Roma karena dia mempunyai kewarganegaraan Romawi.

Demikianlah pernyataan-pernyataan dari beberapa penulis non Kristen yang secara tidak langsung melaporkan bahwa sesungguhnya Yesus benar-benar ada dalam masaNya. Pernyataan-pernyataan ini meneguhkan kesaksian Injil kanonik yang menceritakan kehidupan dan pelayanan Yesus dalam dunia.

Mengenai sumber dari Bapa-bapa gereja akan saya tuliskan dalam edisi berikutnya.




Buku-buku rekomendasi untuk memperkaya bahasan ini :


1. Against Celsus karya Origen (http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf04.vi.ix.i.ii.html)


2. Merekayasa Yesus, Craig A. Evans, Penerbit ANDI, 2007 (Fabricating Jesus, Craig A. Evans, InterVarsity Press, 2005) >>> {http://lilinkecil.com/product_info.php?manufacturers_id=21&products_id=434&osCsid=4b737af10ab44012dbcf068004dfb773}

3. Reinventing Jesus; J. Ed Komoszewski, M. James Sawyer, Daniel B. Wallace; Perkantas - Divisi Literatur, 2011 (Reinventing Jesus; J. Ed Komoszewski, M. James Sawyer, Daniel B. Wallace; Kregel Publications, Grand Rapids, 2006) >>> {http://lilinkecil.com/product_info.php?products_id=1293}