Minggu, 25 Januari 2009

Battle Of Red Cliff Part. 2

Pertunjukan Mata-Mata

Jiang Gan tiba di markas pasukan Wu dengan disambut langsung oleh Zhou Yu. Jiang Gan diperkenalkan langsung kepada prajuritnya. Sebuah pesta makan malam diadakan untuk menjami Jiang Gan. Zhou Yu terlihat sangat bersemangat dengan kedatangan Jiang Gan. Ia memainkan tari pedang dan mendapat sambutan meriah dari para hadirin. Ketika pesta berakhir, Zhou Yu membawa Jian Gan ke dalam kamarnya. “Sudah lama sekali sejak kita berbagi kamar bersama,” kata Zhou Yu. “Sekarang mari kita lakukan lagi malam ini.”

Zhou Yu segera terlelap begitu menyentuh tempat tidur. Sementara itu, Jiang Gan tidak dapat tidur. Ia melihat sekeliling dan menemukan setumpuk kertas di meja. Jiang mendatangi meja tersebut untuk melihat apa tumpukan kertas tersebut. Ternyata, tumpukan kertas tersebut adalah kumpulan surat korespondensi Jenderal Chai Mao dan Zhang Yun. Di dalam surat tersebut mereka menyatakan bahwa penyerahan diri mereka adalah karena keterpaksaaan. Saat ini mereka tidak bersungguh-sungguh melatih angkatan perang Cao. Mereka berjanji apabila waktunya tiba mereka akan menyerahkan sendiri kepala Cao Cao. Jiang Gan segera saja menyembunyikan surat tersebut ke dalam balik bajunya. Ia pun segera mendatangi tempat tidur dan pura-pura tertidur.

Beberapa jam kemudian, Jiang Gan mendengar seorang prajurit membangunkan Zhou Yu.
“Seorang dari utara datang untuk bertemu dengan anda.” Kata prajurit itu.
“Hush!Bicara pelan-pelan.” Kata Zhou Yu.
Zhou Yu memanggil Jiang gan tetapi temannya tersebut tampak tertidur pulas. Zhou Yu pun keluar bersama prajurit itu. Jiang yang berpura-pura tidur menajamkan telinganya, mencoba mencuri dengar percakapan Zhou Yu. Jiang mendengar samar-samar nama Cai Mao dan Zhao Yun disebut-sebut. Tidak berapa lama kemudian, Zhou Yu kembali ke dalam tendanya dan melanjutkan tidurnya.

Menjelang subuh, Jiang bangun. Ia memanggil Zhou Yu tetapi Zhou Yu tidak menjawabnya. Jiang pun menyelinap keluar dan segera meninggalkan markas Wu. Di tengah perjalanan, ia kepergok oleh salah satu prajurit Wu. Prajurit tersebut menanyakan siapa dirinya. Jiang pun menjawab bahwa ia adalah teman Zhou Yu. Ia beralasan bahwa sebenarnya sudah membangunkan Zhou Yu tetapi tampaknya Zhou Yu masih terlihat pulas tidurnya. Prajurit itu pun membiarkan Jiang pergi tanpa ditanyai lebih lanjut.

Sesampainya di markas Cao, Jiang menunjukkan surat tersebut kepada Cao. Segera saja Cao marah dan memanggil Cai Mao dan Zhang Yun. Cao memerintahkan kedua jenderal itu untuk segera menyerang Wu. Cai Mao dan Zhang Yun mengatakan bahwa pasukan belum siap untuk melakukan serangan. Cao mendengar hal ini murka. Ia berpikir bahwa isi surat tersebut benar adanya ketika kedua jenderal itu menolak untuk melakukan serangan. Ia pun memerintahkan kedua jenderal itu dihukum pancung. Cai Mao dan Zhang Yun terkejut mendengar hal ini. Beberapa pejabat pun memohon kepada Cao agar Cai Mao dan Zhang Yun tidak dihukum pancung. Tapi Cao bersikeras dan kedua jenderal itu pun dihukum pancung. Sesaat setelah kedua jenderal tersebut dipancung, Cao menyadari bahwa ia telah terjebak oleh siasat Zhou Yu. Beberapa pejabat menanyakan alasan mengapa Cao menghukum Cai Mao dan Zhang Yun. Cao menjawab bahwa kedua jenderal itu kurang disiplin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar